MI NIDHOMIYAH SABET JUARA AL-BANJARI TINGKAT PROVINSI

Grup Al-Banjari “Al-Madani” dari MI Nidhomiyah Candimulyo, Jombang, berhasil meraih prestasi gemilang dengan menyabet juara kedua pada Lomba Al-Banjari tingkat SD/MI/TPQ Se-Jawa Timur. Lomba yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Huda Bogem, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, pada 2/11/24 ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Grup Al-Banjari “Al-Madani” yang mewakili MI Nidhomiyah Candimulyo tampil dengan luar biasa dengan membawakan bait “Aqidatul Awam” dan lagu “Al-Madad” dalam perlombaan yang penuh tantangan ini. Meskipun kompetisi sangat ketat, mereka mampu menunjukkan kekompakan, keindahan suara, serta keserasian antara vokal dan kekompakan pukulan serta adab yang mereka tampilkan. Penampilan mereka berhasil memukau dewan juri, yang menilai kemampuan teknis, penghayatan, serta kedalaman pesan religi yang terkandung dalam setiap lagu yang dibawakan.

Lomba Al-Banjari ini diikuti oleh berbagai grup dari tingkat SD/MI/TPQ se-Jawa Timur, dan menjadi ajang untuk menilai tidak hanya kemampuan vokal, tetapi juga penguasaan lagu yang dibawakan dalam setiap syair Al-Banjari. MI Nidhomiyah Candimulyo, yang dikenal dengan dedikasi tinggi dalam melestarikan seni budaya Islam, berhasil menunjukkan kualitas terbaik mereka dan meraih posisi kedua, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi sekolah dan daerah Jombang.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Semua anggota grup sudah berlatih keras dan bekerja sama dengan penuh semangat. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi untuk terus mengembangkan bakat, terutama dalam Al-Banjari, yang merupakan bagian dari budaya dan dakwah Islam di Indonesia,” ungkap Ayub, Candra, Indana Zulfa selaku pembina grup Al-Madani.

Selain grup “Al-Madani”, lomba ini juga diikuti oleh sejumlah peserta berbakat lainnya, dengan berbagai penampilan yang menunjukkan keragaman dan kekayaan seni Al-Banjari dari berbagai daerah di Jawa Timur. Walaupun MI Nidhomiyah Candimulyo tidak keluar sebagai juara pertama, pencapaian juara kedua ini tetap menjadi kebanggaan yang luar biasa, mengingat tingkat kompetisi yang sangat tinggi.

Salah satu juri, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh peserta yang mengikuti lomba ini. “Lomba Al-Banjari ini tidak hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang melestarikan seni budaya Islam yang mendalam maknanya. Kami bangga melihat para peserta yang mampu menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui seni yang begitu indah,” ujarnya.

Pondok Pesantren Al-Huda Bogem, yang menjadi penyelenggara lomba, juga turut berperan dalam mengembangkan seni Al-Banjari di kalangan generasi muda. Selain sebagai ajang kompetisi, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk lebih mengenal dan mendalami seni tradisional Islam yang kaya dengan nilai-nilai spiritual.

Ke depan, MI Nidhomiyah Candimulyo berencana untuk terus berpartisipasi dalam berbagai lomba seni Al-Banjari dan kegiatan serupa, dengan harapan dapat lebih memajukan seni budaya Islam di kalangan anak-anak dan generasi muda. Keberhasilan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk lebih mendalami dan melestarikan seni Islam Nusantara.

Related posts

Leave the first comment